Google terus memperbarui algoritma-nya dan berevolusi selama bertahun-tahun untuk menciptakan penelusuran yang betul-betul diinginkan penggunanya. Untuk dikala ini, Google lebih ketat wacana apa yang diklasifikasikan selaku backlink atau tautan alami.
Google dan juga mesin telusur lain masih mengandalkan backlink atau tautan sebagai salah satu faktor untuk memilih peringkat hasil penelusuran, tetapi mereka menginginkan sebuah tautan alami. Artinya tautan tersebut bukan dibentuk sendiri oleh pemilik web namun benar-benar dibuat oleh pihak lain sebagai sumber, referensi.
Jika benar-benar backlink alami yang diharapkan Google, tentu saja sungguh berat bagi pemilik blog. Selain artikel tersebut sangat bermutu, di segi lain masih ada keengganan beberapa blogger (pemilik situs web) mencantumkan sumber link saat mengutip sebagian atau “copy-paste” secara keseluruhan.
Salah satu cara untuk “mengakali” backlink natural yaitu membuat seakan-akan natural, misalkan membeli link, postingan tamu, menciptakan artikel dengan akun kepemilikan yang berlainan, meminta review di blog teman atau dengan kata lain backlink tersebut merupakan pesanan atau usaha dari pemilik blog (merekayasa).
Sebenarnya, dengan melakukan cara-cara di atas, ketika ini Google telah pandai untuk melacak kebenaran link tersebut alami atau produksi. Namun, (menurut saya) Google masih mentolelir asalkan tidak berlebihan dan masuk akal.
Pembaruan Pencarian Backlink
Google kembali mengingatkan ihwal tautan alami. Jika tautan yang keluar dibuat secara khusus atau sengaja di buat, maka tautan tersebut tidak alami dan itu melanggar fatwa Google. Selain itu, membuat link di situs bermutu dengan disengaja, maka juga melanggar anutan dan link tersebut pasti tidak akan dianggap berkualitas.
Hal itu disampaikan John Mueller dari Google dalam sebuah thread Bantuan Webmaster Google pada 3 oktober 2018,
“Jika kamu membuat tautan (link) berkualitas ke situs kau, maka itu akan dianggap melanggar pemikiran webmaster kami (google) , dan dengan itu, tautan tersebut niscaya tidak akan dianggap bermutu “. Selengkapnya: https://productforums.google.com/forum/#!topic/webmasters/ZN_kjT7CZDc/discussion
John Mueller juga menyampaikan di akun twitternya bahwa dikala ini Google sudah mengabaikan banyak tautan dari domain-domain yang dianggap mempunyai otoritas tinggi mirip .gov, .edu karena lebih sering menjadi sasaran spam.
Because of the misconception that .edu links are more valuable, these sites get link-spammed quite a bit, and because of that, we ignore a ton of the links on those sites. Ideally, they should just nofollow all of those links instead of us having to ignore them.
— ? John ? (@JohnMu) 3 September 2018
Oleh alasannya itu, mencari backlink harus sungguh-sungguh diamati dan jangan asal pilih membangun backlink walaupun dibentuk pada situs yang mempunyai otoritas tinggi atau dianggap berkualitas seperti memiliki PA&DA tinggi, menggunakan domaian .edu, .gov, dll.
Cara Mencari Backlink Yang Benar
Tentunya sudah banyak blog yang membahas bagaimana cara mencari backlink yang benar. Silahkan kalian pelajari dan praktekkan. Namun, Lentera SEO mempunyai cara tersendiri yang mungkin bisa sama atau sedikit berbeda dengan pembahasan dari blog lain. Terserah kalian, mana yang mau digunakan.
Berikut beberapa cara yang Lentera SEO gunakan saat ini dalam membangun sebuah backlink.
- Jika membeli backlink, perhatikan artikel-artikel yang ada di situs tersebut. Apakah lebih banyak postingan review atau postingan yang cuma bertujuan mencari backlink saja? Sebaiknya cari blog personal yang isinya lebih banyak membicarakan problem umum atau postingan sesuai niche blog-nya.
- Jika selaku penulis tamu, amati artikel-postingan yang sudah dipublikasikan di situs tersebut. Apakah ada postingan yang dianggap mempunyai “reputasi jelek” seperti, judi, parnografi, dll? Cara sederhana mengenali yaitu bila ada iklan adsense tergolong blog aman.
- Forum tetap menjadi idola untuk menanam backlink, namun seleksilah forum yang bukan berisi topik-topik ilegal mirip teknik hacking, parnografi, ilegal software, dll. Selain itu, hindari lembaga yang banyak thread spam atau link berlebihan. (akan dibahas lebih lanjut).
- Komentar di situs masih efektif dan mudah, namun semestinya jangan memasukkan link ke dalam kotak komentar alasannya adalah umumnya dianggap spam. Gunakan nama yang wajar untuk link situs web (bila ada).
- PBN (Private Blog Network) dan blog dummy masih dianggap aman kalau dikelola dengan baik. Selain kita sendiri tahu isi artikelnya, cara ini lebih mudah menciptakan backlink seakan-akan natural.
- Hindari penelusuran backlink pada situs web direktori yang hanya mencantumkan nama situs dengan link saja? Namun bila web direktori dengan deskripsi lengkap termasuk data-data hadirin, jumlah tautan, Alexa rank, dsb, masih mampu diperhitungkan (lazimnya berbayar).
- Hindari mencari backlink pada guestbook, berkomentar pada situs yang banyak link atau komentar spam. Umumnya ditandai banyaknya link, link mengarah ke situs “reputasi buruk”.
- Hindari juga mencari backlink pada situs dengan domain khusus seperti .edu, .gov kalau isinya spam. Umumnya domain khusus memiliki otoritas tinggi karena tidak siapa pun bisa memakai dan dianggap terpercaya. Namun seringkali situs tersebut tidak diurus sehingga banyak dimanfaatkan oleh spammer.
- Hindari mencari backlink lewat situs social bookmarking. Umumnya situs-situs ini cuma berisi deskripsi, ringkasan atau postingan tidak lengkap.
- Hindari pertukaran link. Ini teknik kuno dan tidak efektif lagi bahkan berbahaya.
Tentu saja masih banyak teknik dan cara mencari backlink berkualitas dan kondusif. Namun setidaknya cara-cara di atas dilakukan admin lentera seo untuk membangun backlink pada grup lentera kecil. Selain menghemat hukuman dari google, setidaknya waktu, tenaga dan ongkos dalam usaha membangun backlink tidak sia-sia.
Terserah kalian, ini hanya usulan eksklusif bukan sebuah teori mutlak. 🙂
Cara Mencari Backlink Yang Benar
Sumber uy.com
EmoticonEmoticon